Cara memulai usaha sembako dengan modal kecil, berikut analisanya

 

Cara memulai usaha sembako dengan modal kecil

Cara memulai usaha sembako dengan modal kecil

Penulis:  Latifah mahasiswa universita STIA [Sekolah tinggi ilmu administrasi] amuntai jurusan administrasi publik. Dalam hal menganalisa kewirausahaan tentang membedah cara memulai usaha sembako dengan modal kecil atau minimarket mandiri rumahan atau bisnis toko sembako modern atau semi modern.

Kenapa peluang bisnis usaha minimarket mandiri menjadi pilihan saya? Ini berangkat dari pengetahuan saya yang memang jurusan administrasi publik, dalam hal menganalisa tentang suatu kebijakan pengembangan dan peningkatan ekonomi.

Peluang bisnis usaha minimarket mandiri

Selain itu pula saya tinggal di pedesaan yang cukup padat penduduk dengan segala keterbatasan masyarakatnya untuk mendapatkan segala kebutuhan pokok dalam rumah tangga yang biasa dijual dalam sebuah minimarket seperti sembako pada umumnya.

Dari hal tersebut jiwa kewirausahaan saya mulai terpikir untuk menciptakan peluang bisnis tersebut dengan menganalisa usaha minimarket mandiri rumahan saja, ini juga untuk meminimalisir modal usaha tersebut, kemudian saya melakukan riset pasar.

Riset pasar cara memulai usaha sembako dengan modal kecil

Riset pasar memulai usaha sembako dengan modal kecil
Riset pasar memulai usaha sembako dengan modal kecil

Dari riset pasar usaha toko sembako atau minimarket rumahan itu saya dapati. Keterbatasan mendapatkan produk kebutuhan rumah tangga, karena desa saya dan desa tetangga saya hanya dapat membelinya dari pasar mingguan atau satu kali dalam seminggu, katakanlah hari sabtu saja. Jika pun ingin membelinya dihari lain seperti kepasar besar atau pasar mingguan hari lainnya, lokasinya terbilang cukup jauh tentu ini juga menjadi kendala bagi masyrakat setempat.

Kemudian riset usaha minimarket saya selanjutnya. Dengan melakukan, ikut berbelanja kebutuhan rumah tangga ibu saya   kepasar mingguan tersebut. Untuk mengetahui berapa kebutuhan rumah tangga  kami dan ikut bertanya tentang harga jualnya, dan penyedia atau suplier dari produk-produk yang ia jual.

Saya dapati, dari riset atau analisa bisnis minimarket mandiri yang akan saya ciptakan. Orang tua saya berbelanja kebutuhan tersebut menghabiskan uang kurang lebih 500 ribu rupiah untuk anggota keluarga saya.

Kemudian saya lanjutkan riset atau analisa usaha minimarket selanjutnya lagi. Dengan mendatangi lokasi atau tempat suplier dari hasil bertanya dari penjual pasar mingguan tersebut. Untuk mengetahui tentang, berapa harga masing-masing produk tersebut dengan menyampaikan kalau saya ingin menjual lagi. Dan tentang pengetahuan suplier tersebut dalam hal modal usaha untuk memulai bidang usaha tersebut. Dan juga dalam hal keuntungan yang bisa saya dapatkan jika saya menjadikan dia sebagai pemasuk barang dari usaha saya tersebut.

Hal tersebut saya lakukan agar saya dapat menganalisa modal usaha minimarket mandiri rumahan itu sendiri. Dan juga tentang resiko dan kentungan usaha tersebut. Memang kalau dari segi produknya tergolong hampir pasti dibutuhkan semua orang, sehingga hampir tanpa resiko pula. jika pun ada resikonya cukup kecil, seperti, kehabisaan stok beberapa item produk dari banyaknya produk yang dipasarkan. Namun dilain sisi, waktu atau jadwal belanja kita belum sampai. Jika ingin berbelanja dilain jadwal tertentu misalkan 15 hari sekali dan keluar dari jadwal tersebut, tentu harus mengeluarkan biaya dan waktu.

Disini lah saya mencoba menganalisa usaha minimarket tersebut kepada calon suplier, dengan penekanan pertanyaan dalam hal keuntungan yang saya dapatkan jika dia menjadi suplier saya. Hal tersebut juga salah satu  kiat sukses berwirausaha. 

Tentu ini akan mempermudah saya untuk memprediksi ataupun menghitung perkiraan tentang, modal usaha yang saya butuhkan, meminimalisir setiap resiko yang akan dihadapi dan penghasilan yang akan saya peroleh untuk kemudian dapat membayar hutang atau cicilan pembiyaan keuangan yang akan saya ambil.

Analisa modal usaha minimarket mandiri rumahan

Analisa modal usaha minimarket mandiri rumahan atau usaha sembako
Analisa modal usaha minimarket mandiri rumahan atau usaha sembako

Modal usaha minimarket mandiri rumahan atau minimarket semi modern ataupun biasa disebut secara sederhana yaitu, toko sembako. Tentu lebih sedikit modalnya dibandingkan usaha minimarket waralaba. dimana segala biaya perijinan dari membuka usaha tersebut berbeda dengan sistem waralaba.

Dari hasil riset atau analisa usaha minimarket mandiri rumahan dengan melakukan pertanyaan atau pengumpulan informasi dari suplier tersebut saya dapati. Kalau modal usaha tersebut bervariatif yang terpenting adalah fungsionalitas dari modal tersebut dapat mencakup segala item produk yang biasanya banyak dibutuhkan masyarakat setempat. Misalnya luas bangunan, jika luas bangunannya 5x6, untuk menarik calon pembeli maka ruangan tersebut harus terlihat penuh dengan berbagai item produknya. Idealnya modal awal yang perlu saya persiapkan menurunya. Adalah...

1. Keseluruhan item produk yang dijual 20 juta rupiah.
2. Dekorasi ruangan seperti rak, meja, dan lainnya 5 juta rupiah.
3. Sewa lahan atau bangunannya 12 juta pertahun.

Dari hal analisa modal usaha minimarket mandiri rumahan yang akan saya ciptakan diatas. Saya membutuhkan pinjaman atau hutang adalah. 20 juta + 5 juta + 12 juta =
Total : Rp 37.000.000.

Dari analisa modal usaha minimarket mandiri rumahan tersebut dengan total modal 37 juta. Jika saya berhutang misalnya kepembiayaan keuangan. Seperti, bank ataupun koperasi pemerintah atau yang dikelola pemerintah daerah dengan besaran tersebut. Maka saya pun menghitung baik dari tingkat suku bunga yang harus saya tanggung dan cara atau desain pembayarannya.

Analisa pembayaran hutang dari usaha toko sembako / minimarket mandiri

Analisa pembayaran hutang dari usaha minimarket tersebut dengan besaran hutang 37 juta ditambah suku bunganya. Jika mengacu pada pinjaman KUR [kredit usaha rakyat] tahun 2022 dengan besaran bunga 6% pertahun atau 0,2% perbulan. Jika saya berhutang dengan besaran 40 juta dengan jangka waktu selama 36 bulan, maka saya harus menyiapkan angsuran dengan besaran Rp1.216.887 perbulannya.

Cara saya membayar hutang usaha minimarket mandiri tersebut tergulung tidaklah sulit. Jika dirunut dari hasil analisa usaha minimarket mandiri rumahan yang telah saya lakukan diatas. Seperti, pemaparan calon suplier tentang keuntungan hasil usaha tersebut dengan besaran penghasilan 10 sampai 15% dari setiap penjualan.

Demikian juga dari omzet penjualan usaha minimarket tersebut. Sebagai acuannya, dari pembelian kebutuhan untuk rumah tangga saya diatas dengan besaran belanja 500 ribu rupiah perminggu. Maka saya bisa mendapatkan laba dengan besaran 150 ribu perkeluarga, perminggunya. Dengan demikian perbulannya saya bisa menghasilkan laba kurang lebih 600 ribu rupiah perbulan dalam satu keluarga saja.

Untuk hal resiko yang akan dihadapi pun sudah dapat di antisipasi atau diminimalisir dari paragraf ke 5 diatas, tentang Riset pasar peluang usaha minimarket rumahan semi modern. Dimana si suplier tersebut siap mengantarkan pesanan saya langsung ketempat saya tanpa biaya ongkir, dengan kesepakatan nominal pembelian. Dengan jadwal belanja yang sudah disepakati, tak terkecuali dalam hal kehabisan beberapa item produk yang belum sampai jadwal belanja dari resiko itu sendiri. Dalam hal resiko tersebut pun si suplier juga bersedia untuk mengantarkan pesanan saya tanpa ongkir juga.

Dengan demikian resiko Usaha minimarket mandiri rumahan yang akan saya ciptakan tersebut sudah dapat saya antisipasi. Lebih dari pada itu keuntungan penghasilan secara finansial yang saya bisa dapatkan pun tergulung sangat potensial.

Bagaimana tidak, dari rincian analisa bisnis minimarket rumahan saya tersebut. Dapat menyumbang satu keluarga dengan laba kurang lebih 500 sampai 600 ribu rupiah perbulan. Sedangkan yang saya ketahui areal wilayah tempat tinggal saya adalah daerah yang padat penduduk. khusus desa saya saja mencapai kurang lebih 50 keluarga atau rumah.

Jika potensi usaha minimarket mandiri rumahan tersebut, dari segi konsumennya saya mampu memanfaatkannya untuk dapat menjadi pelanggan setia saya satu per empatnya saja. Maka saya dapat menghasilkan keuntungan atau provit, kurang lebih 7 juta rupiah perbulannya. Itu hanya dalam satu wilayah atau desa saya saja. Saya memprediksi mampu menggait pelanggan dari desa tetangga saya minimal 5 sampai 10% nya saja, maka, cicilan hutang saya tersebut mudah saja untuk saya bayar.

Kesimpulan keseluruhan cara sukses berwirausaha dari analisis bisnis saya, dengan memilih bidang usaha minimarket mandiri rumahan. Sangat layak untuk dieksekusi untuk menjadi usaha reel. Dengan berbagai pertimbangan menyeluruh dari hasil penelaahan saya atau analisa bisnis minimarket mandiri rumahan secara Komprehensif.

Tidak menutup kemungkinan terdapat error, namun hal di atas dapat menjadi pertimbangan jika ingin memulai usaha sembako dengan modal kecil.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Sukses Sahabat Nabi Menjadi Pedagang dan Pengusaha

"Ini Arti Kata Mancuus"! & "Berasal dari Daerah Mana"?

Cara Investasi Untuk Hari Tua